Mengenal Jama’ah Tabligh Lebih Dekat

Oleh Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat


JAMA’AH TABLIGH[1]

Jama’ah Tabligh termasuk ahlul bid’ah dan firqah sesat yang menyesatkan dari firqah shufiyyah. Firqah tabligh ini terbit dari India yang dilahirkan oleh seorang shufi tulen bernama Muhammad Ilyas. Kemudian firqah sesat ini mulai mengembangkan ajarannya dan masuk ke negeri-negeri Islam seperti Indonesia dan Malaysia dan lain-lain.

Firqah tabligh ini dibina atas dasar kejahilan di atas kejahilan yang dalam dan merata yang diawali oleh pendirinya, pengganti-penggantinya, amir-amirnya, tokoh-tokohnya, syaikh (guru)-syaikhnya, murid-muridnya, istimewa pengikut-pengikutnya dari orang-oang awam. Kejahilan mereka terhadap Islam, mereka hanya melihat Islam dari satu bagian dan tidak secara keseluruhan sebagimana yang Allah perintahkan, “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam (ajaran) Islam scara kaffah (keseluruhan).” (Al-Baqarah: 208).

Kerusakan aqidah mereka yang dipenuhi dengan kesyirikan yang berdiri di atas manhaj shufiyyah. Ibadah mereka yang dipenuhi dengan bid’ah yang sangat jauh dari Sunnah. Akhlak dan adab mereka yang dibuat-buat sangat jauh dari akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya. Mereka sangat fakir dan miskin dari ilmu karena mereka sangat menjauhi ilmu. Kebencian dan kedengkian mereka yang sangat dalam kepada imam-imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, Muhammad bin Abdul Wahhab dan lain-lain. Bahkan salah seorang amir dari firqah tabligh ini pernah berkata dengan sangat marah sekali, “Kalau seandaiya aku mempunyai kekuatan sedikit saja, pasti akan aku bakar kitab-kitab Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qayyim dan Ibnu Abdul Wahab. Dan aku tidak akan tinggalkan sedikitpun juga dari kitab-kitab mereka yang ada di permukaan bumi ini.” (Dari kitab al-Qaulul Baligh fit Tahdzir min Jama’atit Tabligh hal. 44-45 oleh Syaikh Hamud bin Abdulah bin Hamud at-Tuwaijiriy).

Alangkah besarnya kebencian dan permusuhan mereka terhadap pembela-pembela Sunnah.

BID’AH-BID’AH JAMA’AH TABLIGH

Di antara bid’ah-bi’ah Jama’ah Tabligh ialah “ushul sittah” (dasar yang enam) yaitu:

Pertama: Kalimat Thayyibah.

Yaitu dua kalimat syahadat: Asyhadu alla ilaaha illallah wa asy hadu ana muhammadar-rasulullah. Yang mereka maksudkan hanya terbatas pada tauhid rububiyyah, yaitu mengesakan Allah di dalam penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, pengaturan-Nya dan lain-lain yang masuk ke dalam tauhid rububiyyah.

Tauhid inilah yang mereka amalkan dan menjadi dasar di dalam dakwah mereka. Adapun tauhid uluhiyyah atau tauhid ubudiyyah (yaitu mengesakan Allah di dalam beribadah kepada-Nya) dan tauhid asma’ wassifat (mengesakan Allah di dalam nama dan sifat-Nya tanpa ta’wil) tidak ada pada mereka baik secara ilmu maupun amal dan dakwah. Oleh karena itu, mereka mmembatasi berhala, istimewa pada zaman ini, hanya lima macam berhala:

  1. Berusaha mencari rezeki dengan menjalani sebab-sebabnya seperti berdagang atau membuka toko dan lain-lain dari jalan yang halal.

Inilah yang dikatakan berhala oleh Jama’ah Tabligh! Karena dia akan melalaikan manusia dari kewajiban agama kecuali kalau mereka khuruj (keluar di jalan Allah menurut istilah firqah Jama’ah Tabligh) bersama Jama’ah Tabligh!?

  1. Berhala yang kedua yaitu: Keluarga dan teman.

Karena mereka ini pun melalaikan manusia dari mengakkan kewajiban kecuali kalau mereka khuruj bersama Jama’ah Tabligh!?

  1. Berhala yang ketiga yaitu: Nafsu Ammaarah Bissuu’ (nafsu yang mmerintahkan berbuat kejahatan).

Karena menurut mereka nafsu ammaarah ini menghalangi menusia dari berbuat kebaikan dan dari jalan Allah seperti khuruj bersama Jama’ah Tabligh.

Jama’ah Tabligh adalah ahlul bid’ah, jahil dan sesat bersama khuruj bid’ah mereka, maka merekalah yang lebih berhak mengkuti nafsu ammaarah. Adapun orang yang menyalahi Jama’ah Tabligh dan berpaling dari mereka serta memperingati manusia dari bid’ahnya firqah tabligh, maka diharapkan orang tersebut jiwanya thayyibah (baik) marena ia mengajak manusia kepada kebaikan dan melarang dari kejahatan dan pelakunya.

  1. Berhala yang keempat: Hawa Nafsu.

Karena menurut Jama’ah Tabligh hawa nafsu ini akan menghalangi manusia dari kebaikan seperti khuruj bersama mereka.

Sesungguhnya Jama’ah Tabligh yang lebih berhak dikatakan sebagai pengikut-pengikut hawa nafsu kaena mereka termasuk ahlul bid’ah. Sedangkan ahlul bid’ah adalah orang yang mengikuti hawa nafsu oleh karena itu ulama kita menamakannya ahlul ahwaa’. Di antara bukti bahwa Jama’ah Tabligh pengikut hawa nafsu mereka membai’at manusia atas dasar beberapa tarekat shufiyyah sebagaimana akan datang penjelasannya.

-bersambung insya Allah-

((Disalin dari buku Sudahkah Anda Mengenal Jama’ah Tabligh? Karya Abdul Hakim bin Amir Abdat, hal. 17-28, Darul Qolam))


Posted on 18 November 2007, in Firqoh, manhaj. Bookmark the permalink. 52 Komentar.

  1. budi rama setiawan

    wa’alaikumussalaam warohmatullah wabarokatuh…jazakallahu khair ya alkhi terimakasih antum sudah memuat tulisan yang penting untuk kita sama2 ketahui yang ditulis oleh ustad Abdul hakim amir abdat yang kita cintai karena ALLAH……..ya akhi ana minta izin untuk mengkopy tulisan ini untuk pengangan ana dan dapat ana berikan kepada teman ana yang membutuhkan …ya akhi teruskan da’wah seperti ini ana mendukung cara ini …semoga ALLAH melindungi dan menjauhkan kita dari kesesatan ..dan semoga kita selalu diatas agama-NYA yang haq ini jazakallahu khairon…

  2. bermu’amalah,beraqudah,ibadah,lebih lebih berakhlaqul kariimah…………ga kaya antum pada.baca tuh biografi biografi salaf qt.bukan ngomong doang.manhaj salaf tuh bkn manhaj teoritis.

  3. Ass wr wb…

    antum bisa bahasa arab….nahwu shorof udah selesai ?…kitabus sittah udah pernah khatam ?…berapa ratus hadist yang udah hafal…berapa tafsir quran yang sudah antum pelajari…mudah-mudahan nggak asal bisa baca Quran…mudah-mudahan antum nggak asal jiplak sana-sini…trus ngomong seperti seorang yang ahli ilmu…masya allah

  4. Ana adlh ahlusunnah waljamaah.rasulullah saw b’sabda.”ìslam itu ada 73 golon9n,dan hy 1 gol yg msk.yaitu dy yan9 m’9ikuti sunah2ku.

  5. aslkm…kita jangan saling memfitnah baik salafi maupun jamaah tp kebanayakan yg fitnah adalah salafi yg bangga terhadap ilmu…ilmu itu hanya milik allah…

  6. melihat membaca serta memahami tulisan antum ane tau antum jga ternyata benci ma ulama tasyawuf hehehehehe
    udahlah jangan saling menyalahkan tp bantulah untuk membenarkan coba karna ane pikir antum orang yang punya uang, antum soan saja ke kedinding lor surabaya ponpes al fitroh bertemu dengan KH. ASRORI AL ISHAQI coba antum sharing dulu aja. ntar baru komentar yang lebih oanjang. ane yakin antum orang yang berusaha meluruskan umat antum orang yang pinter dalam kaifah ilmu sariat tp ane lebih yakin KH. ASRORI juga orang yang tidak jauh ilmunya dari antum maka curhat aja dulu ke beliau kalo antum ingin alamat lengka hub ane bodasyah_el@yahoo.com

  7. Asslm…
    Para saudaraQ, sdhlah jgn sling myalahkn, lbh baik mmg kt mngadakn dískusi, sprt ap jmaah tablig yg bnar dan sprt ap salafy yg bnar!?!?!

  8. Assalamualaikum..
    Akhi..biarkan orang2 berkomentar se’enak mereka. Yang jelas, tujuan kita adalah untuk mengingatkan kepada kebaikan. Kita semua mengerti, bahwa komentar yang tanpa didasari ilmu, jelas akan tertolak dan mudah dipatahkan. Saya pun berani menjamin, orang2 yang berkomentar ceroboh bahkan cenderung arogan tersebut adalah orang2 semangat keislamannya tinggi. Hanya sayang, bermodalkan semangat saja tidaklah cukup untuk sebuah perjuangan dakwah. Harus dibekali ilmu dengan manhaj yang lurus. Akhi, sekarang posisi saya di Jepang, dan saya pun sedang mengalami permasalahn yang sama. Dimana2 banyak komunitas Tabligh yang (saya tetap menghargai semangat keislaman mereka)dengan serampangan berdakwah tentang Islam. Mohon doa, agar saya bisa tetap berpegang pada manhaj Salafiy yang lurus. Sekaligus barangkali antum punya link teman2 yang sedang belajar ataupun bekerja di Jepang, saya tunggu informasinya. Akhi, the show must go on..moga Allah memberikan antum kekuatan dan kemudahan, amin

Tinggalkan komentar