Sekali lagi, AMROZI CS., MATI SYAHIDKAH? (Fatwa Syaikh Ubaid Al-Jabiri – Update)

Fatwa Alim Besar Kota Madinah, Syaikh ‘Ubaid bin Abdillah Al-Jabiri –semoga Allah menjaga beliau-

SOAL:

Syaikh yang mulia, beberapa hari yang lalu telah dijalankan hukuman eksekusi terhadap orang-orang yang melakukan peledakan di kota Bali, Indonesia, enam tahun silam. Telah terjadi fitnah setelahnya terhadap banyak manusia, dimana penguburan jenazah mereka dihadiri oleh sejumlah manusia yang sangat banyak. Mereka juga memastikan pelbagai kabar gembira tentang jenazah yang telah dieksekusi tersebut berupa, senyuman di wajah mereka setelah eksekusi, wewangian harum yang tercium dari jenazah mereka, dan selainnya. Mereka mengatakan pula bahwa itu adalah tanda mati syahid, dan perbedaan anmtara hak dan batil pada hari penguburan jenazah. Apakah ada nasihat bagi kaum muslimin secara umum di negeri kami. Wa Jazaakumullahu Khairan.

JAWAB:

Bismillahirrahmanirrahim,

الحمد لله رب العالمين, والعاقبة, ولا علا عدوان إلا علا الظالمين, وأشهد أن لا إله إلا الله و حده لا شريك له, الملك الحق المبين, وأشهد أن محمدا عبده ورسوله سيد ولد اَدم أجمعين, صلى الله عليه وعلى اَله وأصابه الطاهرين, وسلم تسلما كثيا على مر الأيام والليالي والشهور والسنين.

Amma ba’du,

Bukanlah suatu hal yang aneh pada kalangan awam dan mereka yang tidak memiliki pemahaman terhadap As-Sunnah akan terjadi pada mereka seperti yang tersebut dalam pertanyaan, saat mereka mengiringi jenazah (para pelaku pengeboman) yang dieksekusi oleh pemerintah Indonesia. Orang-orang tersebut dieksekusi, lantaran perbuatan mereka menghilangkan harta benda dan nyawa, (dan ini) adalah kaum Khawarij yang mengkafirkan kaum muslimin karena dosa, baik dilakukan oleh pemerintah maupun rakyat.

Siapa yang memahami As-Sunnah, maka ia akan mengetahui bahwa eksekusi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap mereka adalah perkara yang sangat tepat dan kebenaran semata.

Siapa yang mengetahui sejarah kaum Khawarij semenjak masa shahabat dan sepanjang perguliran masa ke masa, maka akan nampak baginya bahwa apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang dieksekusi itu adalah perbuatan khuruj (pembangkangan, kudeta) terhadap pemerintah muslim dan pelanggaran terhadap pelbagai kehormatan, berupa nyawa yang terjaga dan harta. Bahkan, perbuatan kaum Khawarij pada hari ini adalah bentuk dari perbuatan kaum Bathiniyah.

Diantara perbuatan kaum Bathiniyah adalah, beberapa masa yang lalu mereka menduduki Baitul Haram dan menumpahkan darh-darah yang terjaga serta mengambil Hajar Aswad, sehingga menghilang dari kaum muslimin sekian lama, sebab mereka membawanya ke Baghdad atau tempat lain –sebagaimana yang diberitakan-

Berikut ini adalah nasihat dariku kepada saudara-saudarku, yaitu kaum muslimin di Indonesia –Semoga Allah menjaga Negara mereka dan Negara kami dari segala keburukan dan kejelekan- dalam dua hal :

Pertama, tentang keterangan yang ditunjukkanoleh hadits-hadits yang mutawatir dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang celaan terhadap kaum khawarij sepanjang masa, abad dan tahun-selama-lamanya-, serta cercaan dan kemurkaan atas mereka.

Beliau menggelari bahwa,”Mereka adalah anjing-anjing neraka” dan “Mereka berbicara dari ucapan manusia terbaik, akan tetapi mereka keluar dari Islam seperti tembusnyaanak panah dari buruannya.”

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam (juga) memerintahkan untuk membunuh dan memerangi mereka. Beliau bersabda “Mereka adalah seburuk-buruk makhluk dan yang paling buruk tabiatnya,” “Mayat mereka adalah seburuk-buruk mayat di kolong langit” “Berbahagialah orang yang membunuh mereka dan dibunuh mereka”,”Kalau aku dapati mereka niscaya aku akan binasakan mereka seperti binasanya kaum ‘Ad dan Iram.”

Beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Saat terjidinyaperpecahan di antara kaum muslimin, akan keluarlah di antara mereka maariqah[i]yang akan diperangi oleh kelompok yang paling dekat dengan kebenaran, kemudian kelompok yang berada di atas kebenaran tersebut dapat membasmi mereka.”

Benarlah sabda beliau ini. Penduduk Nahrawan di Irak melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan ‘Ali radhiallahu ‘anhu. Perang terhadap mereka saat itu di bawah pimpinan ‘Ali radhiallahu ‘anhu bersama para tokoh Islam dari kalangan shahabat dan tabi’in.

‘Ali dan para shahabatnya radhiallahu ‘anhum (berada di atas) kebenaran dalam memerangi kaum Khawarij, sebagaimana faksinya lebih dekat kepada kebenaran dari faksi Mu’awiyah dan para shahabatnya radhiallahu ‘anhum.

Kedua, wajib atas setiap muslim untuk membenci kaum Khawarij, dan membantu pihak berwajib untuk membongkar kedok mereka. Sebab, menutupi dan tidak menunjukkan markas dan (kamp) konsentrasi mereka adalah membantu mereka dalam dosa dan permusuhan. Tidak bisa terlepas tanggung jawab seorang muslim yang mengetahui rencana dari perencanaan yang membahayakan ahlul Islam berupa pembunuhan jiwa, baik yang terjaga dengan Islam karena sebagai pemeluknya, atau terjaga dengan Islam karena hubungan perjanjian. Yang kami maksud dengan terjaga dengan Islam karena perjanjian adalah kaum kuffar yang tinggal di tengah-tengah kaum muslimin, baik sebagai pekerja atau penduduk. Mereka mendapatkan perlindungan, perjanjian dan keamanan dari pemerintah yang muslim.

Jangan berimpati kepada mereka denan melakukan demonstrasi, keluar ke jalan-jalan (membentuk) konsentrasi massa, atau penghujatan di media massa, baik koran, radio, televise atau selainnya.

Tidak ada yang menggelari mereka dengan syuhada (orang yang mati syahid), kecuali dua jenis manusia:

Pertama, orang bodoh yang tidak memiliki pemahaman terhadap As-Sunnah yang dapat membedakan antara petunjuk dan kesesatan, antara hak dan batil, dan antara sunnah dan bid’ah.

Kedua, pengekor hawa nafsu dan orang-orang sesat yang menyinpang dari As-Sunnah. Mereka melakukan demonstrasi, penghujatan, konsentrasi massa, dan memuji kaum Khawarij yang menyimpang tersebut.

Di antara upaya mereka untuk memuji mereka adalah menyebutkan karamah –sebagaimana tersebut dalam pertanyaan-. Ini termasuk kedustaan, kebihongan, bahan tertawaan manusia, anjuran terhadap bid’ah, menyebarkan kesesatan, membungkam As-Sunnah dan mengangkat bid’ah serta membantu parapelakunya.

Mereka tidak diterimapersaksiannya, sebab mereka adalah musuh Ahlus Sunnah. Di antara prinsip dasar dna pokok-pokok tersebut adalah bolhnya berdusta dalam membela mereka dan membantu penyebaran kebatilan mereka.

Hati-hati dan berhati-hatilah, wahai kaum muslimin dan muslimah, saudara dan saudari kami serta anak-anak kami di Indonesia, untuk tidak tertipu dengan mereka.

Saya nasihatkan pula kepada ahlul ilmi di negeri kalian untuk segera menyinkap kesesatan ini dan membantahnya dengan ilmu yang dibangun di atas Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Inilah yang dapat aku sampaikan sebagai jawaban dari pertanyaan yang terbit di Makassar, Sulawesi (Selatan) di Indonesia –semoga Allah menjaga negeri ini dan seluruh kaummuslimin dari keburukan dna kejelekan. Juga aku memohon kepada-Nya Jalla wa ‘Alla agar menyatukan para pemimpin dengan rakyatnya di atas apayang diridhai-Nya terhadap hamba-Nya dari keislaman dan As-Sunnah.

‘Ubaid bin ‘Abdillah bin Sulaiman

(Mantan Dosen Universitas Islam Madinah)

Pada Malam Selasa, 20 Dzulqa’dah 1429 H

Bertepatan dengan

Malam 18 November 2008


Sumber: Majalah An-Nashihah Volume 14 tahun 1429 H / 2008 M, halaman 15-16. Dipublikasikan kembali oleh www.salafiyunpad.wordpress.com


[i] Maariqah adalah orang yang keluar dari ketaatan atau keluar dari Islam. Maariqah adalah nama lain khawarij, -pent.

Posted on 14 Desember 2008, in Fatwa Ulama, manhaj and tagged , , , . Bookmark the permalink. 20 Komentar.

  1. salam kenal akhi. semoga kita tetap istiqomah di atas manhaj salaf. kunjungi http://abufadhilblora.wordpress.com. syukron.

  2. Assalaamu’alaikum,

    Mohon maaf kalau saya bukan ahli agama…(tapi seorang yang berusaha mengamalkan Islam = salam = keselamatan).

    Dasar hukum untuk memvonis perbuatan orang berdasarkan urutan yang utama adalah: Al-Qur’an, Hadist dan Ijma’/Qiyas.

    Sebelum membaca Al-qur’an kita melewati batas nama 99 asma’ul husna dengan tafsirnya menurut bahasa kita. Coba renungkan masing-masing nama itu…

    Sebagai sesama makhluk, kita diwajibkan saling menghormati, bahkan terhadap setiap perbedaan sekalipun. Ada beberapa surat Al-qur’an yang membahas bab ini….(Kita tidak boleh memaksakan kehendak). Toh akhirnya kita semua akan menghadap Yang Maha kuasa….

    Akhirnya, setiap perbuatan baik dan buruk akan diperhitungkan juga…

    Allahu-Akbar !!!…(kesombongan itu selendang Allah)go

  3. Assalamualaikum
    Saya sangat terkejut dengan adanya fatwa dari syaikh dari Kota madinah. Terus terang saya sedikit kecewa dengan adanya fatwa tersebut.. Sebaiknya kita berprasangka baik terhadap almarhum yang sedikitnya telah berjasa terhadap islam , walaupun mungkin melakukan kekeliruan dalam berjuang.
    Mengapa syaik mengelurkan fatwa tersebut , barangkali syaik lebih tepat mengeluarkan fatwa tentang ” HARAMNYA MEMINTA PERLINDUNGAN TERHDAPAP ORANG KAFIR DAN KEWAJIBAN MENGUSIR TENTARA KAFIR DARI TANAH HARAMAIN / TANAH RASULLULLAH ” ,
    Apakah syaikh tidak melihat / atau pura pura tidak melihat kemungkaran yang terjadi di depan mata syaikh yang terhormat …..
    Seberapa banyak tanah kaum muslimin yang dihancurkan dengan perantaraan fasilitas yang diberikan kepada tetntara kafir, sehingga dengan mudah menghancurkan negara negara kaum muslimin , AFGANISTAN , IRAQ, SUDAN DLL …
    Kenapa pemerintah yang syaikh dukung , lebih percaya kepada TENTARA KAFIR daripada pejuang pejuang mujahidin untuk membela kaum muslimin.
    Dan dengan enteng syaikh mengeluarkan fatwa yang merendahkan saudara kita yang muslim dengan gelar kaum Khawarij .

    Dan sedikit komentar tentang pernyataan :
    “Siapa yang mengetahui sejarah kaum Khawarij semenjak masa shahabat dan sepanjang perguliran masa ke masa, maka akan nampak baginya bahwa apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang dieksekusi itu adalah perbuatan khuruj (pembangkangan, kudeta) terhadap pemerintah muslim …..”

    Kalau melihat pernyataan diatas , sungguh lucu ………
    Bukankan puluhan tahun yang lalu ….leluhur syaik juga melakukan hal tersebut dengan melakukan khuruj (pembangkangan, kudeta) terhadap pemerintah muslim khalifah di Turki … dengan bekerjasama dengan kuffar inggris raya ??????
    Bukan kah kesalahan tersebut terulang kembali, demi mempertahankan NAFSU KEKUASAAN , kemudian pemerintah syaikh meminta perlindungan terhadap TENTARA KAFFIR AMERIKII ?? ,

    Bukankan kita sering mendengar , juga pasti syaikh mengetahui , hanya kepada ALLAH SWT kita minta perlindungan .

    Demikian sedikit komentar saya , mohon maaf bila terjadi kesalahan dan menyinggung perasaan dengan komentar ini.

    wass

  4. catatanpinggirhati

    barakallahu fiikum ya ikhwati amrozi, ali ghufron wa abdul aziz!

  5. Barakallahu fiikum. lakin ana fikir kita liat niat mereka dalam Amar ma’ruf nahi mungkar. Syukron

  6. Assalamualaikum
    Kita tidak boleh bersimpati atas mereka yang telah berbuat kebid’ahan/khawarij (seperti perkataan Syaikh).

    Akan tetapi kita dibolehkan mendoakan agar mereka diampuni segala dosanya, sebab bagaimanapun mereka adalah Muslim, sedangkan penyimpangan atas kesalahannya dijelaskan kepada khalayak umat agar terhindar dari kesesatan.

    Pernah Muhammad Bin Bundar As-Sabbak Al-Jurjani berkata kepada Imam Ahmad bin Hambal, “Berat bagiku untuk mengatakan si fulan lemah, si fulan pendusta.” Maka berkata Al-Imam, “Jika kamu diam dan saya pun diam, bagaimana si jahil mengetahui yang benar dari yang salah. “Abdullah bin Ahmad bin Hanbal berkata bahwa suatu hari datanglah Abu Turab An-Nakshsyabi menemui bapaknya ketika ia sedang mengatakan “si fulan lemah dan si fulan dipercaya” kemudian berkatalah Abu Turab, “Ya Syaikh, engkau mencela ulama, “maka bapaknya melihat kepada Abu Turab seraya berkata, “Celaka kamu, ini nasihat, bukan ghibah! “Berkata Imam Abu Isa At-Tirmidzi, “Sebagian orang yang tidak paham telah mencela ulama hadits karena membicarakan orang”. Juga Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata, “Sebagian orang yang tidak memiliki ilmu menyangka bahwa perbuatan itu adalah ghibah. Padahal tidaklah demikian, karena menyebutkan aib seseorang jika ada maslahatnya, walaupun sifatnya khusus, seperti tak ada perselisihan tentang bolehnya menolak persaksian seorang yang berdusta. Maka dalam hal ini kemaslahatan bagi kaum muslimin lebih diutamakan.” (Syarh Ilal oleh Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali, 1:43-44).

    Wallahualam.

  7. wah jadi bakal seru lagi nih?

  8. Baarokallohu fiikum
    wa nafa’allohu bijuhdikum

  9. Akhi. Bagaimana dengan mereka2 yang telah meninggal -ghofarallahulahum-. Perlukah kita terus membenci mereka?

  10. Barakallahu fikum akhi. Nanti ana akan linkan ke blog ana.

  1. Ping-balik: HEBOH SENYUM DI WAJAH JENAZAH TERORIS & BAU WANGI..?? (Fatwa Alim Besar Kota Madinah, Syaikh ‘Ubaid bin Abdillah Al-Jabiri) « Learn something by Tomy gnt

  2. Ping-balik: HEBOH SENYUM DI WAJAH JENAZAH TERORIS & BAU WANGI..?? (Fatwa Alim Besar Kota Madinah, Syaikh ‘Ubaid bin Abdillah Al-Jabiri) « WAHAI UMAT MANUSIA, PELUKLAH AGAMA ISLAM AGAR KALIAN SELAMAT DUNIA AKHERAT, SESUNGGUHNYA ISLAM ADALAH SATU-SATUNYA JA

  3. Ping-balik: Amrozi CS., Mati Syahidkah? (Fatwa Syaikh Ubaid Al-Jabiri) « Just Another Moslem Pages

  4. Ping-balik: Sekali lagi, AMROZI CS., MATI SYAHIDKAH? (Fatwa Syaikh Ubaid Al-Jabiri - Update) « Ibnqamar

  5. Ping-balik: Sekali lagi, AMROZI CS., MATI SYAHIDKAH? (Fatwa Syaikh Ubaid Al-Jabiri - Update) « ISLAM JALAN KEBENARAN

  6. Ping-balik: Fatwa Alim Besar Kota Madinah, Syaikh ‘Ubaid bin Abdillah Al-Jabiri –semoga Allah menjaga beliau- SOAL: Syaikh yang mulia, beberapa hari yang lalu telah dijalankan hukuman eksekusi terhadap orang-orang yang melakukan peledakan di kota Bali, Indonesia,

  7. Ping-balik: Fatwa Alim Besar Kota Madinah, Syaikh ‘Ubaid bin Abdillah Al-Jabiri –semoga Allah menjaga beliau- SOAL: Syaikh yang mulia, beberapa hari yang lalu telah dijalankan hukuman eksekusi terhadap orang-orang yang melakukan peledakan di kota Bali, Indonesia,

  8. Ping-balik: JANGAN GAMPANG MEMVONIS MATI SYAHID (SOROTAN TERHADAP EKSEKUSI ARMOZI cs -ghofarollahu lahum-) « Terus Belajar dan Belajar SALAFIYUNPAD™.Wordpress.Com

Tinggalkan komentar