Imunisasi Syari’at (Terobosan Inovatif Menangkal Penyakit) [1]

Oleh Al-Ustadz Al-Fadhil Dr. Muhammad Arifin bin Baderi hafizhahullah

(Alumni Universitas Islam Madinah, KSA)


Pendahuluan


Segala puji hanya milik Allah Ta’ala yang telah menciptakan makhluk-Nya dengan hikmah, sehingga tiada satupun makhluk yang diciptakan dengan sia-sia,

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاء وَالأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لاعِبِينَ

Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dengan bermain-main“. (Qs. Al Anbiya’ 16). Maha Suci Allah yang telah menciptakan makhluk-Nya dengan berpasang-pasang.

وَمِن كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasang supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” (Qs. Az Dzariyat 49).


Ketentuan ini berlaku pada seluruh makhluk-Nya, tidak terkecuali berbagai penyakit yang menimpa manusia. Tidaklah Allah Ta’ala menciptakan suatu penyakit, melainkan telah menurunkan pula obatnya.


Sahabat Jabir radhiallahu ‘anhu meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ.

Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah Azza wa Jalla.” (riwayat Muslim ).


Pada hadits lain riwayat Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ما أَنْزَلَ الله دَاءً إلا قد أَنْزَلَ له شِفَاءً عَلِمَهُ من عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ من جَهِلَهُ .رواه أحمد والطبراني وصححه الحاكم

Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan telah menurunkan untuknya obat, hal itu diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya.” (Riwayat Ahmad, At Thabrany dan dinyatakan sebagai hadits shahih oleh Al Hakim).


Saudaraku! Hidup sehat dan kuat, jasmani dan ruhani adalah cita-cita setiap muslim.

الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ .رواه مسلم

Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai Allah dibanding seorang mukmin yang lemah. Dan pada masing-masing mereka terdapat kebaikan. Gapailah setiap yang bermanfaat buat dirimu, mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Bila engkau ditimpa sesuatu, jangan sekali-kali engkau berkata: andai aku berbuat demikian, niscaya demikian dan demikian. Akan tetapi hendaknya engkau berkata: Telah Allah tentukan, dan apa yang telah Ia kehendaki pasti terjadi. Karena sesungguhnya ucapan “andai” hanyalah membukakan pintu bagi setan untuk menggoda.” (Riwayat Muslim).


Saudaraku! Bersyukurlah kepada Allah atas nikmat kesehatan dan selanjutnya jaga dan manfaatkan kesehatanmu untuk mengerjakan hal-hal yang berguna bagi agama dan duniamu. Janganlah engkau terperdaya dengan nikmat kesehatan, karena bisa saja suatu saat, Allah mencabut kenikmatan ini darimu.

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Dua kenikmatan yang kebanyakan orang terperdaya (lalai) tentangnya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (Riwayat Muslim).

Sekarang, Anda berbadan sehat, kuat dan sedang menikmati masa muda. Akan tetapi bersama berjalannya waktu, kekuatan badan anda akan luntur, kesehatan anda menipis, dan masa muda andapun telah sirna. Atau mungkin saja, masa muda anda dihiasi oleh berbagai aral yang melintang, penyakit yang menghadang dan wabah penyakit yang mengancam.

Sudahkan anda mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai hal tersebut? Mungkin anda berkata: semasa kecil saya telah mendapatkan suntikan imunisasi yang lengkap, sehingga tidak perlu kawatir dengan berbagai wabah penyakit yang ada.

Coba anda sejenak menengok ke masyarakat di sekitar anda, amatilah berbagai penyakit dan derita yang menimpa mereka. Atau barang kali anda berkesmpatan untuk mengunjungi rumah sakt terdekat. Berapa banyak jenis penyakit dan derita yang menimpa mereka? Bisakah suntikan imunisasi yang telah anda dapatkan menanggulangi seluruh penyakit yang anda temukan?


Betapa banyak penyakit yang diderita saudara anda, hingg kini belum ditemukan pengobatannya, apalagi vaksin pencegahnya. Betapa banyak penyakit yang menimpa mereka terjadi karena hal-hal yang diluar dugaan, semacam bencana alam, kecelakaan, dan tindak kriminal orang yang tidak bertanggung jawab.

Sekali lagi, mungkinkah imunisasi yang telah anda dapatkan mampu melindungi diri anda dari berbagai penyakit tersebut? Melalui tulisan sederhana ini, saya mengajak anda untuk menjalani imunisasi lain yang telah terbukti manjur dan efektif melindungi diri anda dari seluruh penyakit dan petaka yang telah anda saksikan dan ketahui.


Perkenankan saya untuk menjuluki imunisasi ini dengan imunisasi syari’at , karena berbagai “suntikan” imunisasi ini benar-benar bersumberkan dari Syari’at, dan bukan dari hasil eksperiman dan percobaan segelintir peniliti dan ilmuwan.


Selanjutnya, saran dan masukan dari anda sangat saya nantikan, semoga Allah Ta’ala menetapkan jiwa kita di atas agama-Nya,

Wallahu a’alam bisshowab.


Madinah Munawwaroh, Saudi Arabia


21 Rabi’ul Awal 1431M/6 Maret 2010 H


-bersambung insya Allah-

Sumber: alisamanhasan dengan editing ulang oleh salafiyunpad.wordpress.com

Posted on 18 Juni 2010, in aqidah islam, fiqih and tagged , , , , , . Bookmark the permalink. 1 Komentar.

Tinggalkan komentar