SEKOLAH PERTAMA BAGI ANAK….

SEKOLAH PERTAMA BAGI ANAK….

Perhatian seseorang terhadap kehidupan dunia dan akhiratnya mempunyai pengaruh dalam tujuannya, baik aqidah, ibadah, akhlak, pergaulan maupun politik.Berangkat dari pemahaman ini, wajib bagi wanita muslimah untuk benar-benar menjauhi sikap berlebih-lebihan di dalam memperhatikan penampilan fisiknya, baik yang berhubungan dengan keindahan tubuh, pakaian maupun yang berhubungan dengan tempat tinggal dan ruang pertemuan.

Demikian juga wajib atasnya untuk benar-benar menjauhi berbagai kerusakan dalam aqidah, ibadah, perilaku serta akhlak. Sebaliknya dia harus benar-benar memperhatikan penampilannya, sehingga bisa dijadikan teladan dalam hal menyembunyikan keindahan tubuh, pakaian serta kerapian tempat tinggalnya. Semua ini akan menjadikannya berwibawa, disegani serta menjadi teladan yang baik dan akhlak yang mulia nan tinggi, yang pada akhirnya akan melahirkan perbaikan, ketenangan dan penjagaan akan rasa malu, kehormatan, kesucian dan terpelihara dari zina. Allah ta’ala berfirman :

 

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).”(QS an-Nisa : 34) Dan Allah ta’ala berfirman kepada isteri-isteri Nabi shallallahu alaihi wasallam :

عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تَائِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سَائِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا

Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri-isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang ta`at, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.” QS at-Tahrim : 5)

Demikian juga seorang wanita muslimah yang beriman akan mencapai kedudukan yang tinggi dan mulia jika memperhatikan aqidahnya yang muncul dari kedalaman hatinya, cinta dan loyalitas kepada Allah Rabbnya, berharap dan takut kepada Allah, inilah aqidah yang mendorongnya untuk berlomba-lomba didalam ketaatan kepada Allah Rabbnya yang menguasai langit dan bumi, dan berlomba-lomba untuk tunduk kepada Allah.


Ketaatan dan ketundukan ini muncul dari ilmu yang kokoh terhadap Al-Quran dan sunnah Rasulullah, seorang wanita muslimah yang beriman mengetahui dengan yakin bahwasannya ia diciptakan oleh Allah dan akan kembali kepada-Nya, dan Allah telah memili seorang wanita agar menjadi ibu para umat manusia, seorang wanita adalah ibu para manusia yang mereka merasa tenang kepadanya, mereka merasa gembira didunia dan akhirat lantaran suri tauladan seorang wanita yang shalihah dan pendidikannya yang tinggi dan mulia, dan kepemimpinannya yang lembut dan bijaksana, dan dengan pengajarannya yang bersandar kepada kitab Al-Qur’an dan sunnah Rasul-Nya.

Seorang wanita adalah ibu bagi masyarakat yang bijaksana dirumah suaminya, Rasulullah bersabda :

وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَهِيَ مَسْؤُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا

 

“Seorang wanita adalah seorang pemimpin dirumah suaminya dan ia bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya”

Seorang penyair mengatakan :

الأُمُّ مَدْرَسَةٌ إِذاَ أَعْدَتَهَا
أَعْدَدْتَ شَعْبًا طَيِّبَ اْلأَعْرَاقِ

الأُمُّ رَوْضٌ إِنْ تَعَهَّدَهُ السُّقاَةُ

بِالرَّيِّ أَوْرَقَ أَيُّمَا إِيِْرَاقِ

الأُمُّ أُسْتَاذُ الأَسَاتِذَةِ اْلأُوْلَى

شَغَلَتْ مَآثِرُهُمْ عَلَى الآفَاقِ

 


Seorang ibu adalah sekolahan

Jika anda menyiapkannya

Berarti anda menyiapkan generasi yang baik

Seorang ibu adalah taman

Jika seseorang memeliharanya ia akan tumbuh dengan baik

Seorang ibu adalah guru pertama bagi anak

Dengan penddikannyalah seorang anak menjadi orang yang terkemuka dan hebat

Tidaklah para ulama yang terkemuka, dan para penceramah yang mahir dan fasih melainkan dilahirkan dari perempuan-perempuan yang baik. Maka hendaknya seorang wanita yang shalihah menjadi anak perempuan yang beradab, isteri yang taat dan seorang ibu yang bertakwa. Hingga masyarakat islami tumbuh, berdiri diatas kesucian dan kehormatan dan ketakwaan, dan keimanan.

Dan Allahlah yang mengetahui tujuan dan niat dan Dialah yang dimintai ertolongan dan tidak ada kekuatan dan daya melainkan dengan pertolonganNya.

Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.


Maraji’: Diterjemahkan oleh Abu Hasan Arif dari Majalah Al-Asholah.

 

Dikutip dari http://www.mahad.info/?pilih=lihat&id=31

Posted on 23 September 2007, in artikel islami, manhaj. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar