Arsip Blog

Kenikmatan dalam Menghadapi Musibah

Sumber foto: Facebook Ustadz Fadil Basymeleh hafizhahullah

Foto: Facebook Ustadz Fadil Basymeleh

Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,

Di antara sempurnanya nikmat Allah pada para hamba-Nya yang beriman, Dia menurunkan pada mereka kesulitan dan derita. Disebabkan derita ini mereka pun mentauhidkan-Nya (hanya berharap kemudahan pada Allah, pen). Mereka pun banyak berdo’a kepada-Nya dengan berbuat ikhlas. Mereka pun tidak berharap kecuali kepada-Nya. Di kala sulit tersebut, hati mereka pun selalu bergantung pada-Nya, tidak beralih pada selain-Nya. Akhirnya mereka bertawakkal dan kembali pada-Nya dan merasakan manisnya iman. Mereka pun merasakan begitu nikmatnya iman dan merasa berharganya terlepas dari syirik (karena mereka tidak memohon pada selain Allah). Inilah sebesar-besarnya nikmat atas mereka. Nikmat ini terasa lebih luar biasa dibandingkan dengan nikmat hilangnya sakit, hilangnya rasa takut, hilangnya kekeringan yang menimpa, atau karena datangnya kemudahan atau hilangnya kesulitan dalam kehidupan. Karena nikmat badan dan nikmat dunia lainnya bisa didapati orang kafir dan bisa pula didapati oleh orang mukmin. (Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, Darul Wafa’, 10/333)

Dinukil oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

Dahsyatnya Ujian Wanita dan Dunia

Oleh Ustadz Abul Abbas Muhammad Ihsan

Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan kekuasaan dan hikmah-Nya yang sempurna menjadikan dunia serta perhiasannya yang fana ini sebagai medan ujian dan cobaan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (Al-Mulk: 2)

الم. أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Al-’Ankabut: 1-2) Read the rest of this entry

Memaknai Kesabaran

Oleh Al Ustadz Al Fadhil Abu Umar Wahyu Indra, S.S*

Seorang muslim adalah seorang yang mengikat hati dan hidupnya untuk meraih keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kebahagiaan hakiki nan abadi berupa surga serta selamat dari kesengsaraan hakiki berupa adzab neraka. Hal tersebut ia buktikan dengan amalan-amalan yang nyata. Dimulai dari pembenaran hatinya akan semua yang datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya yang diikuti dengan lisannya yang selalu basah dengan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, beramar ma’ruf nahi munkar, lalu dibuktikan dengan amalan badan dan harta yang bisa disaksikan manusia yang mengenalnya. Read the rest of this entry

Orang Mukmin Tidak Pernah Stres

Oleh Al Ustadz Abdullah Taslim, Lc.


بسم الله الرحمن الرحيم


Sebagai hamba Allah, dalam kehidupan di dunia manusia tidak akan luput dari berbagai cobaan, baik kesusahan maupun kesenangan, sebagai sunnatullah yang berlaku bagi setiap insan, yang beriman maupun kafir.

Allah  Berfirman:

{وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ}

“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan” (QS al-Anbiya’:35). Read the rest of this entry