Arsip Blog

Praktik Jarh Wa Ta’diil Membutuhkan Takwa dan Wara’

Oleh Ustadz Firanda Andirja, M.A

 

Syaikh ‘Abdul Muhsin al-‘Abbad –hafizhahullaah- berkata, “Termasuk perkara yang sangat disayangkan terjadi di zaman ini adalah apa-apa yang terjadi di kalangan Ahlus Sunnah, berupa ketidakcocokan dan perpecahan, yang mengakibatkan mereka sibuk saling men-tajrih (melukai), men-tahdzir, dan meng-hajr. Yang wajib mereka lakukan adalah usaha mereka diarahkan kepada selain mereka, dari kalangan orang-orang kafir dan ahli bid’ah yang memusuhi Ahlus Sunnah. Hendaknya Ahlus Sunnah bersatu, saling menyayangi, dan saling mengingatkan di antara mereka secara halus dan lembut.” (Rifqan Ahlas Sunnah bi Ahlis Sunnah, hal 19)
Read the rest of this entry

Renungan di Bulan Ramadhan [Artikel Lama]

Oleh Ustadz Firanda Andirja, Lc.

(Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Islam Madinah)

Merupakan nikmat Allâh yang besar kepada para hamba-Nya adalah, Allâh menjadikan waktu-waktu spesial yang penuh dengan berkah agar para hamba-Nya memanfaatkan kesempatan emas tersebut dan berlomba-lomba untuk meraih berkah yang sebanyak-banyaknya.

Berjumpa dengan bulan Ramadan merupakan kenikmatan yang sangat besar, yang selayaknya seorang muslim benar-benar merasakan dan menjiwai nikmat tersebut. Betapa banyak orang yang terhalang dari nikmat yang besar ini, baik dikarenakan ajal telah menjemput mereka atau karena ketidakmampuan mereka beribadah sebagaimana mestinya pleh sebab sakit atau yang lainnya, ataupun karena mereka sesat dan apatis terhadap bulan yang mulia ini. Maka, hendaknya seorang muslim bersyukur kepada Allâh atas karunia-Nya ini dan berdoa kepada-Nya agar dianugerahi kesungguhan dan semangat dalam mengisi bulan yang mulia ini dengan ibadah dan dzikir kepada-Nya. Read the rest of this entry

Berbenah Diri dengan Bulan Ramadhan

Oleh Ustadz Abdullah bin Taslim, M. A

Allah Ta’ala telah mengutamakan sebagian waktu (jaman) di atas sebagian lainnya, sebagaimana Dia mengutamakan sebagian manusia di atas sebagian lainnya dan sebagian tempat di atas tempat lainnya.

Allah Ta’ala berfirman:

{وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ}

“Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya, sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka” (QS al-Qashash:68).

Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di ketika menafsirkan ayat di atas, beliau berkata: “(Ayat ini menjelaskan) menyeluruhnya ciptaan Allah bagi seluruh makhluk-Nya, berlakunya kehendak-Nya bagi semua ciptaan-Nya, dan kemahaesaan-Nya dalam memilih dan mengistimewakan apa (yang dikehendaki-Nya), baik itu manusia, waktu (jaman) maupun tempat”[1]. Read the rest of this entry

Pernahkah Anda Menapaki Jalan Berduri?

Oleh Abdullah (Mahasiswa Ma’had Ali Al-Imam Asy-Syafii Jember)

Judul di atas adalah jawaban yang diberikan oleh Ka’ab Al-Ahbar kepada Umar Bin Khotob ketika beliau bertanya tentang makna takwa kepada Ka’ab. Kemudian Ka’ab berkata, “apa yang anda lakukan?” Umar pun menjawab, “Aku berhati-hati dan berusaha agar tidak tertusuk”. “itulah takwa!” jawab Ka’ab.

Karena itu Ibnul Mu’taz berkata:

Tinggalkanlah segala dosa, meski yang kecil

Maupun yang besar, karena itulah hakikat ketakwaan

Berlakulah seperti pejalan kaki di atas jalan berduri

Dia menghindari setiap duri yang dilihatnya

Jangan sekali-kali meremehkan dosa kecil, sebab

Sesungguhnya gunung yang besar juga terangkai dari batu-batu kerikil Read the rest of this entry

Muhasabah; Kontrol Diri Menuju Takwa

Oleh Al Ustadz Abu Khaleed Resa Gunarsa, Lc. Hafizhahullahu ta’ala (Pengajar Ma’had Ihya’ as Sunnah, Tasikmalaya)

Kewajiban pertama seorang manusia adalah mengetahui bahwa dirinya hanyalah makhluk kerdil yang segala urusannya ada dalam kekuasaan Allah. Keberadaannya di dunia adalah karunia, sekaligus ujian. Manusia harus senantiasa ingat, bahwa ia tidak diciptakan dengan kesia-siaan, tanpa maksud dan tujuan. Read the rest of this entry

MAYORITAS PENGHUNI NERAKA ADALAH KAUM WANITA !

Oleh Al Ustadz Muhammad Wasitho, Lc.

Di antara prinsip akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan merupakan ijma’ mereka adalah meyakini bahwa surga dan neraka adalah makhluk yang Allah telah ciptakan dengan haq dan Dia menetapkan calon penghuni bagi keduanya. Allah jadikan Surga sebagai tempat tinggal abadi yang penuh dengan berbagai kenikmatan bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya, senantiasa berbuat amal shalih dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan neraka Dia jadikan sebagai tempat tempat tinggal yang mengerikan dan membinasakan bagi setiap orang kafir, musyrik, munafik dan durhaka kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

“(Surga itu) telah dipersiapkan bagi orang-orang yang bertakwa.” [QS. Ali Imran: 132] dan firman-Nya: Neraka itu telah dipersiapkan bagi orang-orang kafir.” [QS. Al-Baqarah: 24, QS. Ali Imran: 131]

Siapakah Mayoritas Penghuni Neraka? Read the rest of this entry